Banda Aceh - Pelaksanaan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-71 di Banda Aceh tanpa ada hiburan apapun. Meskipun upacara yang dipimpin oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah berjalan khidmat.
Upacara dipusatkan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Inspektur upacara dipimpin Zaini Abdullah yang tiba di lokasi pada pukul 09.55 WIB. Kemudian disusul Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal dan Ketua DPRA Tgk Muharuddin.
Sebelumnya sudah terlebih dahulu hadir Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI L Rudi Polandi, Kapolda Aceh Irjend Pol M Husein Hamidi serta sejumlah perwira TNI dan polisi, pejabat pemerintah dan ikut hadir mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.
Pada upacara HUT RI ke-71 kali ini tidak terlihat kehadiran Wali Nanggroe Malik Mahmud, padahal tahun lalu Malik Mahmud hadir. Tak terlihat juga Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf dalam barisan tamu VVIP tribun utama.
Peringatan HUT RI ke 71 di Aceh tahun ini tidak ada hiburan apapun. Selesai upacara, semua membubarkan diri. Padahal ada ribuan warga yang mengikuti upacara.
Tahun lalu, usai upacara ada sejumlah atraksi dan hiburan lainnya, seperti tari kolosal, drama perjuangan, terjun payung dan sejumlah kegiatan lainnya. Namun tahun ini tidak ada kegiatan sama sekali.
"Kami pikir ada hiburan seperti tahun lalu, makanya kami datang ke sini," kata Munawar, seorang warga yang datang ke lokasi upacara.
Sementara itu, Zaini Abdullah usai upacara mengatakan, untuk mengisi kemerdekaan perlu diberantas kemiskinan di Aceh. Sehingga rakyat Aceh semakin sejahtera di masa mendatang.
"Untuk mengisi kemerdekaan, kita harus meningkatkan kesejahteraan, terus kita akan meningkatkan lobi-lobi ke Jakarta," kata Zaini Abdullah usai upacara.
Zaini juga mengingatkan agar perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) harus berjalan damai, jujur, adil dan berintegritas. Serahkan kedaulatan suara itu diserahkan kepada rakyat.
"Pada Pilkada, kita harus menjaga perdamaian, serahkan hak suara itu kepada rakyat," ungkapnya.
Sedangkan Muharuddin mengatakan, mengisi kemerdekaan ini harus benar-benar diimplementasikan butir-butir MoU Helsinki, kesepakatan damai antara RI dan GAM.
"Memaknai kemerdekaan, maka kita dan pemerintah pusat harus mengimplementasikan seluruh kesepakatan MoU di Helsinki dulu," tukasnya.
Dia berharap, dengan diimplementasikan seluruh butir-butir MoU Helsinki, bisa terus meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Karena sekarang belum semua terimplementasi, semoga dengan semangat kemerdekaan RI, bisa semua terealisasi," tutupnya.(merdeka.com)
Upacara dipusatkan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Inspektur upacara dipimpin Zaini Abdullah yang tiba di lokasi pada pukul 09.55 WIB. Kemudian disusul Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal dan Ketua DPRA Tgk Muharuddin.
Sebelumnya sudah terlebih dahulu hadir Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI L Rudi Polandi, Kapolda Aceh Irjend Pol M Husein Hamidi serta sejumlah perwira TNI dan polisi, pejabat pemerintah dan ikut hadir mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.
Pada upacara HUT RI ke-71 kali ini tidak terlihat kehadiran Wali Nanggroe Malik Mahmud, padahal tahun lalu Malik Mahmud hadir. Tak terlihat juga Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf dalam barisan tamu VVIP tribun utama.
Peringatan HUT RI ke 71 di Aceh tahun ini tidak ada hiburan apapun. Selesai upacara, semua membubarkan diri. Padahal ada ribuan warga yang mengikuti upacara.
Tahun lalu, usai upacara ada sejumlah atraksi dan hiburan lainnya, seperti tari kolosal, drama perjuangan, terjun payung dan sejumlah kegiatan lainnya. Namun tahun ini tidak ada kegiatan sama sekali.
"Kami pikir ada hiburan seperti tahun lalu, makanya kami datang ke sini," kata Munawar, seorang warga yang datang ke lokasi upacara.
Sementara itu, Zaini Abdullah usai upacara mengatakan, untuk mengisi kemerdekaan perlu diberantas kemiskinan di Aceh. Sehingga rakyat Aceh semakin sejahtera di masa mendatang.
"Untuk mengisi kemerdekaan, kita harus meningkatkan kesejahteraan, terus kita akan meningkatkan lobi-lobi ke Jakarta," kata Zaini Abdullah usai upacara.
Zaini juga mengingatkan agar perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) harus berjalan damai, jujur, adil dan berintegritas. Serahkan kedaulatan suara itu diserahkan kepada rakyat.
"Pada Pilkada, kita harus menjaga perdamaian, serahkan hak suara itu kepada rakyat," ungkapnya.
Sedangkan Muharuddin mengatakan, mengisi kemerdekaan ini harus benar-benar diimplementasikan butir-butir MoU Helsinki, kesepakatan damai antara RI dan GAM.
"Memaknai kemerdekaan, maka kita dan pemerintah pusat harus mengimplementasikan seluruh kesepakatan MoU di Helsinki dulu," tukasnya.
Dia berharap, dengan diimplementasikan seluruh butir-butir MoU Helsinki, bisa terus meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Karena sekarang belum semua terimplementasi, semoga dengan semangat kemerdekaan RI, bisa semua terealisasi," tutupnya.(merdeka.com)
loading...
Post a Comment