![]() |
Ilustrasi |
Poso - Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) khususnya Kabupaten Poso yang diketahui sebagai "sarang" kelompok teroris Santoso juga ikut waspada menyusul bom bunuh diri yang terjadi di Mapolres Surakarta Solo, Selasa (5/7).
Sebagaimana dilansir dari Radar Sulteng (Jawa Pos Group), Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi yang dikonfirmasi via ponsel mengatakan, seluruh jajaran di Polda Sulteng dari Polres, Polsek hingga Polmas sejak jauh-jauh hari sudah diintruksikan untuk tetap waspada terhadap adanya ancaman-ancaman gangguan keamanan termasuk ancaman terorisme.
"Sejak dari gelar pasukan saya sudah ingatkan personel polri di jajaran Polda Sulteng untuk lebih waspada terhadap ancaman-ancaman keamanan," ujarnya.
Menurut Rudy, pasca terjadi bom di Polres Surakarta, seluruh jajaran diminta tidak lengah dan tetap waspada untuk tetap melakukan pengamanan di objek-objek vital, khususnya di lokasi-lokasi tempat salat Idul Fitri.
Untuk personelnya sendiri sudah dibagi-bagi di masing-masing polres untuk mengamankan wilayah-wilayah yang menjadi objek vital seperti rumah ibadah, pusat perbelanjaan dan lokasi-lokasi salat Idul Fitri.
"Jadi semua anggota sudah ditempatkan di wilayah tugas di Polres, di bawah kendali para Kapolres masing-masing," tegasnya.
Kapolda juga mengimbau masyarakat, untuk ikut proaktif menjaga keamanan di lingkungannya masing-masing. Jika melihat, mengetahui ada orang-orang yang mencurigakan dan bisa menjadi ancaman keamanan, khususnya ancaman terorisme diharapkan segera melaporkan ke pihak aparat keamanan.
"Kita berharap masyarakat dapat bersama-sama aparat keamanan saling memberi informasi untuk mengantisipasi dan menjaga keamanan di wilayah masing-masing," pungkasnya. (jawapos)
Sebagaimana dilansir dari Radar Sulteng (Jawa Pos Group), Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi yang dikonfirmasi via ponsel mengatakan, seluruh jajaran di Polda Sulteng dari Polres, Polsek hingga Polmas sejak jauh-jauh hari sudah diintruksikan untuk tetap waspada terhadap adanya ancaman-ancaman gangguan keamanan termasuk ancaman terorisme.
"Sejak dari gelar pasukan saya sudah ingatkan personel polri di jajaran Polda Sulteng untuk lebih waspada terhadap ancaman-ancaman keamanan," ujarnya.
Menurut Rudy, pasca terjadi bom di Polres Surakarta, seluruh jajaran diminta tidak lengah dan tetap waspada untuk tetap melakukan pengamanan di objek-objek vital, khususnya di lokasi-lokasi tempat salat Idul Fitri.
Untuk personelnya sendiri sudah dibagi-bagi di masing-masing polres untuk mengamankan wilayah-wilayah yang menjadi objek vital seperti rumah ibadah, pusat perbelanjaan dan lokasi-lokasi salat Idul Fitri.
"Jadi semua anggota sudah ditempatkan di wilayah tugas di Polres, di bawah kendali para Kapolres masing-masing," tegasnya.
Kapolda juga mengimbau masyarakat, untuk ikut proaktif menjaga keamanan di lingkungannya masing-masing. Jika melihat, mengetahui ada orang-orang yang mencurigakan dan bisa menjadi ancaman keamanan, khususnya ancaman terorisme diharapkan segera melaporkan ke pihak aparat keamanan.
"Kita berharap masyarakat dapat bersama-sama aparat keamanan saling memberi informasi untuk mengantisipasi dan menjaga keamanan di wilayah masing-masing," pungkasnya. (jawapos)
loading...
Post a Comment