![]() |
Ilustrasi pengemis. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe) |
StatusAceh.Net - Seorang pengemis terjaring razia Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah beberapa hari lalu. Dari hasil pemeriksaan, pengemis bernama Arif Komady ini ternyata punya mobil, kartu ATM dan kartu kredit.
"Ada pengemis yang setelah diperiksa ternyata memiliki mobil sedan, kartu ATM dan kartu kredit. Selain itu juga ada beberapa pengemis lainnya yang terjaring," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bima Ekawardhana di Sampit seperti diberitakan Antara.
Pengemis itu mengaku berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kepada petugas, Arif mengaku datang ke Sampit, ibukota Kotawaringin Timur, bersama istri dan anaknya untuk mengemis. Arif memang menderita cacat fisik sehingga membuat banyak yang iba kepadanya.
Mengendarai mobil sedannya, Arif mengaku dalam sebulan terakhir sudah mengemis di beberapa kota seperti Kapuas, Palangka Raya, Kasongan, Kereng Pangi dan Sampit. Ia mengaku mengendarai sendiri mobil sedannya untuk bertualang mengemis di beberapa kota.
Menurut Bima, razia digelar karena banyak laporan masyarakat yang merasa resah dengan makin banyaknya gelandangan dan pengemis di Sampit. Sebagian besar memang berasal dari luar Kotawaringin Timur.
Bima mengimbau masyarakat tidak memanjakan pengemis dan gelandangan dengan memberi mereka sumbangan. Menurutnya, masih banyak cara untuk menyalurkan sedekah yakni melalui lembaga-lembaga sosial resmi yang dapat dipertanggungjawabkan serta tepat sasaran.
Setelah tertangkap, tak ada sanksi khusus yang dijatuhkan pada Arif. Ia bersama para pengemis lain yang berasal dari luar Sampit diminta untuk kembali ke daerah asalnya.
Sementara itu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai, fenomena maraknya pengemis saat Ramadan dan jelang lebaran adalah masalah klasik di kota besar.
Khofifah menyayangkan masih ditemukannya pengemis palsu seperti Arif. Dalam pandangan masyarakat menurutnya pengemis adalah orang yang kekurangan sehingga perlu dibantu.
"Ini benar-benar pengemis keren dan baru diketahui setelah dilakukan penyisiran oleh petugas dan dari pengemis ditemukan satu unit mobil dan kartu kredit,” kata Khofifah kemarin di Jakarta.
Menurutnya, keberadaan pengemisi ini harus menjadi perhatian bersama termasuk pemerintah dan para pemuka agama. Upaya sosialisasi dan pendidikan agama perlu ditekankan.
"Juga perlu keteladanan tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah," kata Khofifah. (Antara)
"Ada pengemis yang setelah diperiksa ternyata memiliki mobil sedan, kartu ATM dan kartu kredit. Selain itu juga ada beberapa pengemis lainnya yang terjaring," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bima Ekawardhana di Sampit seperti diberitakan Antara.
Pengemis itu mengaku berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kepada petugas, Arif mengaku datang ke Sampit, ibukota Kotawaringin Timur, bersama istri dan anaknya untuk mengemis. Arif memang menderita cacat fisik sehingga membuat banyak yang iba kepadanya.
Mengendarai mobil sedannya, Arif mengaku dalam sebulan terakhir sudah mengemis di beberapa kota seperti Kapuas, Palangka Raya, Kasongan, Kereng Pangi dan Sampit. Ia mengaku mengendarai sendiri mobil sedannya untuk bertualang mengemis di beberapa kota.
Menurut Bima, razia digelar karena banyak laporan masyarakat yang merasa resah dengan makin banyaknya gelandangan dan pengemis di Sampit. Sebagian besar memang berasal dari luar Kotawaringin Timur.
Bima mengimbau masyarakat tidak memanjakan pengemis dan gelandangan dengan memberi mereka sumbangan. Menurutnya, masih banyak cara untuk menyalurkan sedekah yakni melalui lembaga-lembaga sosial resmi yang dapat dipertanggungjawabkan serta tepat sasaran.
Setelah tertangkap, tak ada sanksi khusus yang dijatuhkan pada Arif. Ia bersama para pengemis lain yang berasal dari luar Sampit diminta untuk kembali ke daerah asalnya.
Sementara itu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai, fenomena maraknya pengemis saat Ramadan dan jelang lebaran adalah masalah klasik di kota besar.
Khofifah menyayangkan masih ditemukannya pengemis palsu seperti Arif. Dalam pandangan masyarakat menurutnya pengemis adalah orang yang kekurangan sehingga perlu dibantu.
"Ini benar-benar pengemis keren dan baru diketahui setelah dilakukan penyisiran oleh petugas dan dari pengemis ditemukan satu unit mobil dan kartu kredit,” kata Khofifah kemarin di Jakarta.
Menurutnya, keberadaan pengemisi ini harus menjadi perhatian bersama termasuk pemerintah dan para pemuka agama. Upaya sosialisasi dan pendidikan agama perlu ditekankan.
"Juga perlu keteladanan tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah," kata Khofifah. (Antara)
loading...
Post a Comment