Kapal yang ditumpangi warga etnis Tamil oleng di perairan Lhoknga, Aceh Besar, Selasa 21 Juni 2016 (Foto: Agus Setyadi/detikcom) |
Banda Aceh - Kapal warga Sri Lanka etnis Tamil yang kandas di Pantai Pulau Kapuk, Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, kini sudah dalam kondisi miring 45 derajat. Akibatnya, mesin dan bagian dalam kapal terendam air laut.
Pantauan detikcom, kapal besi warna hijau itu masih berada di bibir pantai Pulau Kapuk, Lhoknga, Selasa (21/6/2016). Bagian kanan kapal sudah dalam kondisi miring. Gelombang laut masuk ke dalam kapal sehingga menyebabkan mesin dipenuhi air.
Olengnya kapal disebabkan badai dan gelombang tinggi yang menghempas kawasan tersebut tadi malam. Kondisi kapal saat ini sudah susah untuk ditarik dan digiring ke tengah laut. Dua alat berat yang sebelumnya berada di lokasi, kini sudah menjauh dari bibir pantai.
Kepala Divisi Keimigrasian Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh Achmad Samadan, mengatakan, keputusan pemerintah masih menginginkan kapal tersebut digiring keluar perairan Indonesia. Namun yang menjadi kendala sekarang yaitu faktor cuaca.
"Kalau sekarang sudah tidak mungkin ditarik. Tapi kita tunggu situasi dan kondisinya," kata Samadan di lokasi.
Lalu, masih mungkinkah kapal tersebut diperbaiki? "Untuk sekarang tidak memungkinkan tapi kalau mau masih bisa diperbaiki. Apakah mau seperti itu atau bagaimana, nanti kita lihat," ungkap Samadan.
Menurutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk membahas masalah warga etnis Tamil tersebut. Meski begitu, pemerintah masih berusaha untuk membawa mereka keluar dari Indonesia.
"Masih memungkinkan mereka ditarik lagi," jelasnya.
Hingga saat ini, gelombang tinggi masih melanda Pantai Pulau Kapuk, Lhoknga, Aceh Besar. Selain itu, hujan gerimis juga mengguyur.
Kapal yang mengangkut 44 warga etnis Tamil itu terdampar di Perairan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (11/6). Saat ini, para pengungsi ditempatkan di penampungan dekat pantai. (detik.com)
Pantauan detikcom, kapal besi warna hijau itu masih berada di bibir pantai Pulau Kapuk, Lhoknga, Selasa (21/6/2016). Bagian kanan kapal sudah dalam kondisi miring. Gelombang laut masuk ke dalam kapal sehingga menyebabkan mesin dipenuhi air.
Olengnya kapal disebabkan badai dan gelombang tinggi yang menghempas kawasan tersebut tadi malam. Kondisi kapal saat ini sudah susah untuk ditarik dan digiring ke tengah laut. Dua alat berat yang sebelumnya berada di lokasi, kini sudah menjauh dari bibir pantai.
Kepala Divisi Keimigrasian Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh Achmad Samadan, mengatakan, keputusan pemerintah masih menginginkan kapal tersebut digiring keluar perairan Indonesia. Namun yang menjadi kendala sekarang yaitu faktor cuaca.
"Kalau sekarang sudah tidak mungkin ditarik. Tapi kita tunggu situasi dan kondisinya," kata Samadan di lokasi.
Lalu, masih mungkinkah kapal tersebut diperbaiki? "Untuk sekarang tidak memungkinkan tapi kalau mau masih bisa diperbaiki. Apakah mau seperti itu atau bagaimana, nanti kita lihat," ungkap Samadan.
Menurutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk membahas masalah warga etnis Tamil tersebut. Meski begitu, pemerintah masih berusaha untuk membawa mereka keluar dari Indonesia.
"Masih memungkinkan mereka ditarik lagi," jelasnya.
Hingga saat ini, gelombang tinggi masih melanda Pantai Pulau Kapuk, Lhoknga, Aceh Besar. Selain itu, hujan gerimis juga mengguyur.
Kapal yang mengangkut 44 warga etnis Tamil itu terdampar di Perairan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (11/6). Saat ini, para pengungsi ditempatkan di penampungan dekat pantai. (detik.com)
loading...
Post a Comment