Lhokseumawe - Beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas atau PLTMG Arun akan memberikan kepercayaan besar bagi Investor ke Aceh, kepastian energi akan memicu investasi di Bumi Serambi Mekah.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, saat menyampaikan sambutan singkatnya pada acara peresmian PLTMG Arun, yang berada di dalam komplek bekas PT Arun NGL, Gampong Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kamis, (2/6/2016).
“Untuk menyukseskan pembangunan berbagai sektor yang ada di negeri ini, termasuk keberhasilan investasi di sebuah daerah sangat ditentukan oleh ketersediaan energi listrik di satu wilayah. Tanpa energi listrik, negeri ini tidak hanya gelap gulita, roda ekonomi juga akan tersendat,” ujar Gubernur.
Untuk itu, lanjut Gubernur, program Pemerintah untuk membangun 35 ribu MW sumber energi listrik di Indonesia harus didukung oleh masyarakat. Selama ini, memang masih banyak wilayah di Indonesia yang mengalami krisis listrik. Aceh salah satunya. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, nyaris setiap hari terjadi pemadaman listrik secara bergiliran.
“Kami memahami bahwa PLN telah bekerja maksimal untuk menangani masalah ini. Tapi karena kesulitan sumber energi, sehingga belum ada solusi yang cepat untuk mengatasinya. Untuk itu, keberadaan PLTMG ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemenuhan energi listrik kepada Rakyat Aceh,” sambung Gubernur.
Pria yang akrab disapa Doto Zaini ini juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya PT. PLN yang sedang menyelesaikan pembangunan proyek PLTA Peusangan yang ditargetkan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 88 Mega Watt.
“Kami harapkan pembangunan PLTA selesai pada sebelum tahun 2019 atau pada periode pertama Bapak Presiden Jokowi menjabat. Demikian pula halnya dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Seulawah yang berlokasi di Aceh Besar.”
Fokus Pada Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe
Dalam sambutannya, Gubernur juga menjelaskan, bahwa saat ini Pemerintah Aceh bersama Dewan Perwakilan Rakyat Aceh telah menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi Aceh untuk 30 tahun ke depan akan diintegrasikan dengan paket-paket kebijakan ekonomi nasional.
“Pemerintah Aceh akan segera mengeluarkan paket kebijakan ekonomi Aceh dalam 2 tahun ke depan difokuskan pada Percepatan pembangunan Kawasan Industri Lhokseumawe dan atau Kawasan Ekonomi Khusus, sejalan dengan optimalisasi fungsi kawasan LNG Arun,” tambah Gubernur
Saat ini, lanjut Gubernur, Pemerintah Aceh berencana melakukan revitalisasi pabrik Kertas Kraft Aceh, Pupuk Iskandar Muda, dan Pupuk Asean. Program ini akan menyerap tenaga kerja lebih dari 100 ribu orang, menciptakan lapangan pekerjaan baru mulai dari kelompok masyarakat, sektor UMKM, Perusahaan Daerah, sampai pada perusahaan negara dan privat sektor.
Selain itu, Pemeritah Aceh juga akan melakukan pengembangan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas sabang menjadi hubungan utama internasional masyarakat ekonomi Asean. Dalam waktu dekat akan segera dilakukan restrukturisasi sesuai dengan kebijakan pembangunan ekonomi Aceh dan Nasional.
“Kebijakan ini bertujuan untuk menjadikan sabang sebagai hubungan utama poros maritim Indonesia berstandar internasional. Untuk mendukung kebijakan ini, kami yakin Bapak Presiden memberikan pelimpahan kewenangannya kepada Pemerintah Aceh selaku Wakil Pemerintah Pusat di Aceh dalam mengelola industri startegis dan kawasan strategis nasional tersebut,” sambung Doto Zaini.
Sementara itu, Sofyan Basir, Dirut PT PLN (Persero) dalam sambutan singkatnya menjelaskan, bahwa pembangunan PLTMG Arun yang berkapasitas 184 MW ini akan memenuhi lebih dari 50 persen kebutuhan listrik Aceh. (Rill)
loading...
Post a Comment