StatusAceh.Net - Para petinggi di Irlandia Utara menyampaikan keresahannya menyusul hasil referendum Brexit yang menunjukkan Inggris siap lepas dari Uni Eropa. Bahkan Irlandia Utara menyerukan referendum untuk keluar dari Inggris.
Diberitakan Reuters, Wakil Menteri Pertama Irlandia Utara Martin McGuinness menyerukan digelarnya referendum agar mereka bisa pisah dari Inggris dan bergabung dengan Republik Irlandia.
"Pemerintah Inggris sekarang tidak punya mandat demokrasi untuk mewakili pandangan [Irlandia] Utara dalam masa depan negosiasi dengan Uni Eropa," kata McGuinness kepada radio Irlandia, RTE.
Dalam referendum Brexit, Irlandia Utara menginginkan agar Inggris tetap berada di Uni Eropa.
Irlandia Utara adalah wilayah kecil di barat Inggris. Menjadi anggota UE, Irlandia sangat diuntungkan. Uni Eropa telah mensubsidi Irlandia Utara lebih dari 2 miliar pound sterling selama enam tahun hingga 2020.
Dengan menjadi anggota UE, Irlandia Utara juga menjadi sasaran investasi para pebisnis Eropa. Miliaran dolar telah diinvestasikan di daerah ini selama 25 tahun terakhir, membantu normalisasi Irlandia Utara pasca konflik yang menewaskan lebih dari 3.500 orang sejak tahun 1960-an hingga 1998.
Jika keluar dari Uni Eropa, maka Irlandia Utara berada di pertengahan antara Inggris dan Republik Irlandia. Tidak akan ada lagi bantuan dan investasi Eropa ke wilayah itu.
Perbatasan wilayah dengan Uni Eropa yang nanti tertutup akan membuat laju perdagangan dari Irlandia Utara ke Republik Irlandia terhambat. Akan diterapkan pula pemeriksaan bea serta membuat harga-harga ekspor dan impor semakin mahal.
"Kami sekarang berada di daerah tidak bertuan, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Implikasinya bagi kami di pulau Irlandia sangat masif. Hal ini akan memberikan dampak besar bagi ekonomi kami," kata McGuinness.(CNN)
Diberitakan Reuters, Wakil Menteri Pertama Irlandia Utara Martin McGuinness menyerukan digelarnya referendum agar mereka bisa pisah dari Inggris dan bergabung dengan Republik Irlandia.
"Pemerintah Inggris sekarang tidak punya mandat demokrasi untuk mewakili pandangan [Irlandia] Utara dalam masa depan negosiasi dengan Uni Eropa," kata McGuinness kepada radio Irlandia, RTE.
Dalam referendum Brexit, Irlandia Utara menginginkan agar Inggris tetap berada di Uni Eropa.
Irlandia Utara adalah wilayah kecil di barat Inggris. Menjadi anggota UE, Irlandia sangat diuntungkan. Uni Eropa telah mensubsidi Irlandia Utara lebih dari 2 miliar pound sterling selama enam tahun hingga 2020.
Dengan menjadi anggota UE, Irlandia Utara juga menjadi sasaran investasi para pebisnis Eropa. Miliaran dolar telah diinvestasikan di daerah ini selama 25 tahun terakhir, membantu normalisasi Irlandia Utara pasca konflik yang menewaskan lebih dari 3.500 orang sejak tahun 1960-an hingga 1998.
Jika keluar dari Uni Eropa, maka Irlandia Utara berada di pertengahan antara Inggris dan Republik Irlandia. Tidak akan ada lagi bantuan dan investasi Eropa ke wilayah itu.
Perbatasan wilayah dengan Uni Eropa yang nanti tertutup akan membuat laju perdagangan dari Irlandia Utara ke Republik Irlandia terhambat. Akan diterapkan pula pemeriksaan bea serta membuat harga-harga ekspor dan impor semakin mahal.
"Kami sekarang berada di daerah tidak bertuan, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Implikasinya bagi kami di pulau Irlandia sangat masif. Hal ini akan memberikan dampak besar bagi ekonomi kami," kata McGuinness.(CNN)
loading...
Post a Comment