Lhokseumawe - Menjelang tibanya bulan suci Ramadhan 1437 Hijriah mendatang, para pedagang musiman asal luar daerah tampak mulai menjamur di sejumlah tempat umum Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
Kehadiran para pedagang musiman tersebut hanya bertujuan untuk mencari peruntungan dan mengais rezeki juga menambah suasana keramaian diibukota Kota Lhokseumawe.
Akan tetapi, bedanya kali ini para pedagang musiman itu belum ada yang menjual barang petasan dan kembang api yang biasanya selalu menghiasi malam perayaan hari besar agama Islam di Aceh.
Pantauan StatusAceh.Net dilapangan, para pedagang musiman tersebut hanya menjajakan berbagai jenis barang baru seperti pakaian, aksesoris serta barang pecah belah rumah tangga, tas, sepatu, sandal dan lain-lainnya.
Mereka terlihat membuka lapak dagangannya disejumlah tempat umum yang terbuka dan suka berpindah tempat seperti ditepi jalan Merdeka Barat, Pase, Perniagaan, Jalan Gudang, Darussalam dan sekitarnya.
Salah seorang Pedagang Musiman Anwar, 34 asal Sumatera Utara mengatakan hampir setiap tahun menjelang hari Raya Idul fitri dan Adha, dirinya mencoba mengadu nasib ke Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.
Anwar mengais rezeki dengan berjualan pakaian seperti berbagai jenis kaos oblong, kemeja dan celana model terbaru yang diborongnya dari grosir kemudian dijual dengan harga berkisar dari Rp50 ribu hingga Rp300 ribu menurut jenis ukuran barangnya.
“ Disini ramai masyarakat yang berbelanja pakaian untuk persiapan lebaran. Agar laris manis, tentu barang yang dijajakan harus lebih murah dari harga toko. Saya baru tiga hari jualan. Tapi dari pengalaman sebelumnya, hasil pendapatannya lumayanlah, cukup untuk lebaran dengan keluarga tercinta,” ujarnya.
Kedua wilayah Aceh ini merupakan daerah yang paling ramai penduduknya dan memiliki tempat – tempat strategis untuk menjadi persinggahan para pedagang musiman asal luar daerah.
Pedagang Online Banjir Order
Para pedagang online yang memanfaatkan alat tehnologi canggih dengan menjadikan jaringan internet sebagai sarana untuk bertransaksi juga semakin banyak digemari masyarakat di Kota Lhokseumawe. Usaha jual beli barang melalui pedagang online bisa dilakukan melalui kontak seluler yang menggunakan jaringan sosial seperti BBM.
Cara belanja yang praktis seperti ini semakin banyak peminatnya hingga pedagang online di Kota Lhokseumawe kini kebanjiran order barang seperti aksesoris, tas, sepatu, pakaian dan sebagainya.
Sehingga para pedagang online yang umumnya dilakoni oleh para ibu rumah tangga di Kota Lhokseumawe kini juga kebanjiran order dari peminatnya di jejaring sosial.
Salah seorang ibu rumah tangga yang menjadi pedagang online di Desa Teumpok Teungoh Nurhayati mengatakan awalnya usaha dagang online hanya sebatas menawarkan barang melalui kiriman foto antar sesama teman. Bila ada yang berminat, langsung menentukan lokasi pertemuan atau mengirimkan uang lalu barang bisa diantar ditempat.
Akan tetapi, menjelang bulan suci Ramadhan 1437 Hijriah ternyata banyak teman-teman di jaringan sosial mulai banyak yang memesankan barang busana muslim, seperti baju koko, peci, jilbab dan sejenisnya. Disebutkannya, harga barang yang dagangan online, berkisar dari Rp 85 ribu hingga Rp500 ribu menurut jenis dan ukuran barang .
“ Awalnya saya cuma coba – coba belajar dan iseng membeli barang dagang online yang sedang marak di jaringan sosial. Setelah melayani beberapa kali pesanan barang, ternyata penghasilannya sangat lumayan. Setiap barang yang terjual saya dapat untung Rp10 ribu hingga Rp20 ribu,” paparnya.
Untuk mempertahanknan usaha online tetap berjalan, Nurhayati menegaskan dirinya hanya perlu menjaga kepercayaan pelanggan agar tetap bisa mendapatkan kepuasan setelah berbelanja barang. Sehingga tidak ada pelanggan yang merasa kecewa atau tertipu dalam berbelanja barang dan akan membuat usaha online yang kita jalani bertambah maju. (*)
Redaksi
loading...
Post a Comment