Dari kiri ke kanan: Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah di kantor redaksi detikcom. (Foto: Erwindar/detikcom) |
Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyiapkan sebuah terobosan untuk menghadapi sejumlah pemilihan kepala daerah yang akan digelar secara serentak pada 2017 dan 2018 nanti. PDIP akan menggunakan sistem gotong-royong bagi semua kader untuk mememangkan kandidat yang diusung.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan gotong royong dilakukan dengan mengandalkan kerja kepartaian untuk memenangkan pasangan yang mereka usung. PDIP akan membentuk dan membekali tim kampanye serta petugas yang akan menjadi saksi di tempat pemungutan suara.
"Semua struktur partai akan digerakkan untuk memenangkan Pilkada," kata Hasto saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom di Warung Buncit, Jakarta Selatan, Jumat (29/4/2016).
Dengan gotong royong ini, menurut Hasto, biaya yang harus dikeluarkan untuk memenangkan pilkada akan lebih murah ketimbang maju Pilkada lewat independen. Apalagi PDIP memang tegas tidak memungut biaya sepeserpun dari calon yang diusung. "Kami yakin dengan jalur kepartaian akan lebih murah ketimbang maju perseorangan (independen)," kata Hasto.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah yang juga turut hadir mencontohkan pengalaman mereka saat memenangkan Joko Widodo (Jokowi) di Pilgub DKI 2012 lalu. Menurut dia saat itu semua kader PDIP digerakkan secara gotong royong untuk memenangkan Pilkada DKI.
Ahmad Basarah dan Hasto terlibat langsung dalam menggerekkan kader-kader PDIP untuk memenangkan Jokowi yang waktu itu berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2012 lalu.
Salah satu yang juga terlibat gotong royong dalam memenangkan Jokowi-Ahok pada 2012 adalah Ketua DPP PDIP Wiryanti Sukamdani. Dia menyumbang katering untuk ribuan saksi di TPS.
"Katering kami siapkan agar saksi ini benar-benar bekerja dan tidak meninggalkan tempat pemungutan suara," kata Yanti yang juga turut hadir ke kantor redaksi detikcom. (detik.com)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan gotong royong dilakukan dengan mengandalkan kerja kepartaian untuk memenangkan pasangan yang mereka usung. PDIP akan membentuk dan membekali tim kampanye serta petugas yang akan menjadi saksi di tempat pemungutan suara.
"Semua struktur partai akan digerakkan untuk memenangkan Pilkada," kata Hasto saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom di Warung Buncit, Jakarta Selatan, Jumat (29/4/2016).
Dengan gotong royong ini, menurut Hasto, biaya yang harus dikeluarkan untuk memenangkan pilkada akan lebih murah ketimbang maju Pilkada lewat independen. Apalagi PDIP memang tegas tidak memungut biaya sepeserpun dari calon yang diusung. "Kami yakin dengan jalur kepartaian akan lebih murah ketimbang maju perseorangan (independen)," kata Hasto.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah yang juga turut hadir mencontohkan pengalaman mereka saat memenangkan Joko Widodo (Jokowi) di Pilgub DKI 2012 lalu. Menurut dia saat itu semua kader PDIP digerakkan secara gotong royong untuk memenangkan Pilkada DKI.
Ahmad Basarah dan Hasto terlibat langsung dalam menggerekkan kader-kader PDIP untuk memenangkan Jokowi yang waktu itu berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2012 lalu.
Salah satu yang juga terlibat gotong royong dalam memenangkan Jokowi-Ahok pada 2012 adalah Ketua DPP PDIP Wiryanti Sukamdani. Dia menyumbang katering untuk ribuan saksi di TPS.
"Katering kami siapkan agar saksi ini benar-benar bekerja dan tidak meninggalkan tempat pemungutan suara," kata Yanti yang juga turut hadir ke kantor redaksi detikcom. (detik.com)
loading...
Post a Comment