![]() |
Pegawai dari Dinsos Singkil menyerahkan bantuan sembako dan pakaian kepada keluarga Siti Aminah |
Aceh Singkil - Hidayah menghampiri satu keluarga pemeluk agama Kristen dari Palambak, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil. Dengan Ikhlas dan tanpa dipaksa oleh siapapun, satu keluarga itu bersyahadat, sebagai salah satu syarat sah atau bukti mereka telah menjadi pemeluk agama Islam.
Hidayah Allah itu tak serta merta datangnya. Hati Satiniiah (29) yang sedang hamil anggur (Molahidatidosa) itu tersentuh sikap tulus yang ditunjukan petugas medis Puskesmas Pulau Banyak yang dengan sabar mendampinginya berobat sampai menjalani pembersihan rahim karena janin tak berkembang (Kuret) di Rumah Sakit Subulussalam.
Sikap tulus petugas puskesmas tanpa membedakan keyakinan yang dipeluk Satiniah membuat ibu tiga anak itu merasa terharu, apalagi disaat musibah datang kepadanya kelurganya sendiri terkesan tak perduli. Hal itu membuatnya berfikir jika Islam adalah agama yang mengayomi semua manusia, tulus menolong tanpa membedakan keyakinan agama.
Bukanya menentang langkah wanita yang kini berganti nama menjadi Siti Aminah itu masuk islam, suaminya, Yusman (27), pun ikut memeluk Islam dengan mengajak serta tiga orang anaknya, yakni Fajri Ahmad, Rena Wati dan Rapi Sahputra.
"Mereka satu keluarga masuk Islam lantaran mereka merasa Islam itu agama yang menyayangi sesama, dalam menolong tak membeda-bedakan agama," kata Mufrin, Sekretaris Dinas Kesehatan Aceh Singkil, Rabu (20/4).
Mufrin yang saat itu sedang berada di pulau banyak menuturkan, niat Siti Aminah dan keluarganya memeluk islam langsung direspon positif. Begitu mendapat kabar dari warga, tim medis dinas kesehatan yang kebetulan sedang melakukan sunatan massal di Pulau banyak barat ketika hendak pulang ke Singkil langsung mengkhitan Yusman sebelum disyahadatkan.
Dalam mengucap dua kalimat syahadat yang berlangsung, Selasa (19/4), mereka dipandu oleh Ustad Rahmadi yang merupakan Dai perbatasan di wilayah itu. Setelahnya sekeluarga itupun diberi bingkisan berupa sembako dan pakaian oleh Dinas Sosial Aceh Singkil.
"Peristiwa ini harus menjadi renungan kita sebagai umat Islam, kita harus bisa mencerminkan bahwa Islam itu tidak diskriminatif, sehingga pemeluk agama lain mau memeluk agama kita," pungkas Mufrin.(*)Sumber: AJNN.Net
Hidayah Allah itu tak serta merta datangnya. Hati Satiniiah (29) yang sedang hamil anggur (Molahidatidosa) itu tersentuh sikap tulus yang ditunjukan petugas medis Puskesmas Pulau Banyak yang dengan sabar mendampinginya berobat sampai menjalani pembersihan rahim karena janin tak berkembang (Kuret) di Rumah Sakit Subulussalam.
Sikap tulus petugas puskesmas tanpa membedakan keyakinan yang dipeluk Satiniah membuat ibu tiga anak itu merasa terharu, apalagi disaat musibah datang kepadanya kelurganya sendiri terkesan tak perduli. Hal itu membuatnya berfikir jika Islam adalah agama yang mengayomi semua manusia, tulus menolong tanpa membedakan keyakinan agama.
Bukanya menentang langkah wanita yang kini berganti nama menjadi Siti Aminah itu masuk islam, suaminya, Yusman (27), pun ikut memeluk Islam dengan mengajak serta tiga orang anaknya, yakni Fajri Ahmad, Rena Wati dan Rapi Sahputra.
"Mereka satu keluarga masuk Islam lantaran mereka merasa Islam itu agama yang menyayangi sesama, dalam menolong tak membeda-bedakan agama," kata Mufrin, Sekretaris Dinas Kesehatan Aceh Singkil, Rabu (20/4).
Mufrin yang saat itu sedang berada di pulau banyak menuturkan, niat Siti Aminah dan keluarganya memeluk islam langsung direspon positif. Begitu mendapat kabar dari warga, tim medis dinas kesehatan yang kebetulan sedang melakukan sunatan massal di Pulau banyak barat ketika hendak pulang ke Singkil langsung mengkhitan Yusman sebelum disyahadatkan.
Dalam mengucap dua kalimat syahadat yang berlangsung, Selasa (19/4), mereka dipandu oleh Ustad Rahmadi yang merupakan Dai perbatasan di wilayah itu. Setelahnya sekeluarga itupun diberi bingkisan berupa sembako dan pakaian oleh Dinas Sosial Aceh Singkil.
"Peristiwa ini harus menjadi renungan kita sebagai umat Islam, kita harus bisa mencerminkan bahwa Islam itu tidak diskriminatif, sehingga pemeluk agama lain mau memeluk agama kita," pungkas Mufrin.(*)Sumber: AJNN.Net
loading...
Post a Comment