Banda Aceh - Seorang pengusaha kopi arabika asal dataran tinggi Gayo yang tergabung dalam Koperasi Kopi Wanita Gayo (Kokowagayo) diundang secara khusus ke Amerika Serikat. Undangan ini untuk mengikuti Specilati Coffee Association of America (SCAA) EXPO 2016 di Atlanta Amerika Serikat yang berlangsung dari 12-18 April 2016.
Ketua Kokowagayo, Riskani Melati mengatakan, pada kegiatan ini pihaknya memparkan beragam permasalahan yang dihadapi pengusaha kopi Gayo di Aceh. Terutama persoalan harga, kualitas dan membangun kepercayaan yang disampaikan pada pembeli.
"Intinya SCAA adalah masalah pasar karena sebagian besar kopi Gayo pasarnya di Amerika Serikat," kata Riskani Melati, Sabtu (16/04/2016) melalui siaran pers diterima Habadaily.com.
lanjutnya, agenda lain adalah bagaimana menentukan banyak kerjasama selain dagang seperti project comunity development dan use premium diinvestasikan bagi produksi, pendidikan dan kesejahteraan ekonomi, sosial serta lingkungan.
Kata Riskani, sesi cupping dilaksanakan oleh importir atau roaster dari berbagai negara. "Intinya kita harus berjuang untuk keberlanjutan kopi Gayo dengan berbagai masalah," jelasnya.
Sementara itu Ketua Specilaty Coffee Association of Gayo, Khairi Tuah Miko mengatakan, perlunya program pemerintah yang nyata terhadap berbagai persoalan kopi Gayo selama ini, baik Pemerintah Pusat maupun pemerintah Aceh.
"Butuh perhatian nyata dari pemerintah, dimana saat ini tidak ada peran untuk kopi Gayo, jangan hanya uangnya saja diambil dari perdagangan kopi dan ini kan tidak adil," tutupnya.[habadaily.coml
Ketua Kokowagayo, Riskani Melati mengatakan, pada kegiatan ini pihaknya memparkan beragam permasalahan yang dihadapi pengusaha kopi Gayo di Aceh. Terutama persoalan harga, kualitas dan membangun kepercayaan yang disampaikan pada pembeli.
"Intinya SCAA adalah masalah pasar karena sebagian besar kopi Gayo pasarnya di Amerika Serikat," kata Riskani Melati, Sabtu (16/04/2016) melalui siaran pers diterima Habadaily.com.
lanjutnya, agenda lain adalah bagaimana menentukan banyak kerjasama selain dagang seperti project comunity development dan use premium diinvestasikan bagi produksi, pendidikan dan kesejahteraan ekonomi, sosial serta lingkungan.
Kata Riskani, sesi cupping dilaksanakan oleh importir atau roaster dari berbagai negara. "Intinya kita harus berjuang untuk keberlanjutan kopi Gayo dengan berbagai masalah," jelasnya.
Sementara itu Ketua Specilaty Coffee Association of Gayo, Khairi Tuah Miko mengatakan, perlunya program pemerintah yang nyata terhadap berbagai persoalan kopi Gayo selama ini, baik Pemerintah Pusat maupun pemerintah Aceh.
"Butuh perhatian nyata dari pemerintah, dimana saat ini tidak ada peran untuk kopi Gayo, jangan hanya uangnya saja diambil dari perdagangan kopi dan ini kan tidak adil," tutupnya.[habadaily.coml
loading...
Post a Comment