Idi -- Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah mengatakan hasil kelulusan Ujian Nasional 2016 harus mencapai 80 persen. "Harus semaksimal mungkin bahkan kalau bisa harus 100 persen. Sekarang-kurangnya 80 persen," ujar Gubernur Zaini saat memantau jalannya UN di SMK Negeri 1, Idi, Aceh Timur, Senin (4/4).
Gubernur juga menyebutkan tingkat kecurangan UN di tahun ini semakin kecil. Pasalnya, pelaksanaan UN di beberapa tempat seperti di SMK sudah menggunakan komputer. Di tahun mendatang, kata gubernur, pemerintah akan mengusahakan pengadaan komputer hingga ke seluruh pelosok Aceh. Hal itu dilakukan untuk mencegah kecurangan karena soalnya berbeda untuk tiap siswa.
"Kita akan buat (pengadaan) komputer hingga ke daerah terpencil seperti di Pulau Banyak dan Pulo Aceh. Anggaran untuk pendidikan dialokasikan hingga 20 persen dari total belanja APBA," ujar gubernur.
Pendidikan, kata gubernur, merupakan salah satu prioritas utama dari Pemerintah Aceh. "Ini penting sekali, terutama untuk pendidikan umum dan pendidikan agama," ujarnya.
Selain SMK Negeri 1 Idi, gubernur juga memantau jalannya UN di SMA 1 dan MAN 1 Idi.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Hasanuddin Darjo, menyebutkan komitmen pemerintah untuk pendidikan diyakininya mampu mendongkrak kualitas pendidikan di Aceh. "Gubernur mendukung sekali pendidikan. Hal itu tentunya akan meningkatkan kompetensi dan pelayanan yang semakin baik," ujarnya.
Terkait target Dinas Pendidikan, Darjo menyebutkan, sesuai arahan gubernur tingkat kelulusan harus di atas 80 persen. "Kita akan bekerja semaksimal mungkin. Membangun pendidikan butuh waktu, saya yakin, tingkat kelulusan tahun ini akan lebih baik," ujar Darjo. Ia menambahkan, tingkat kelulusan pada tiap tahunnya terus meningkat. Di tahun 2014 rata-rata nilai kelulusan di Aceh adalah 5,6 meningkat menjadi 6,5 di tahun 2015. "Saya berkeyakinan tahun ini lebih baik dan pastinya lebih meningkat lagi dari tahun kemarin." (Rill)
Gubernur juga menyebutkan tingkat kecurangan UN di tahun ini semakin kecil. Pasalnya, pelaksanaan UN di beberapa tempat seperti di SMK sudah menggunakan komputer. Di tahun mendatang, kata gubernur, pemerintah akan mengusahakan pengadaan komputer hingga ke seluruh pelosok Aceh. Hal itu dilakukan untuk mencegah kecurangan karena soalnya berbeda untuk tiap siswa.
"Kita akan buat (pengadaan) komputer hingga ke daerah terpencil seperti di Pulau Banyak dan Pulo Aceh. Anggaran untuk pendidikan dialokasikan hingga 20 persen dari total belanja APBA," ujar gubernur.
Pendidikan, kata gubernur, merupakan salah satu prioritas utama dari Pemerintah Aceh. "Ini penting sekali, terutama untuk pendidikan umum dan pendidikan agama," ujarnya.
Selain SMK Negeri 1 Idi, gubernur juga memantau jalannya UN di SMA 1 dan MAN 1 Idi.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Hasanuddin Darjo, menyebutkan komitmen pemerintah untuk pendidikan diyakininya mampu mendongkrak kualitas pendidikan di Aceh. "Gubernur mendukung sekali pendidikan. Hal itu tentunya akan meningkatkan kompetensi dan pelayanan yang semakin baik," ujarnya.
Terkait target Dinas Pendidikan, Darjo menyebutkan, sesuai arahan gubernur tingkat kelulusan harus di atas 80 persen. "Kita akan bekerja semaksimal mungkin. Membangun pendidikan butuh waktu, saya yakin, tingkat kelulusan tahun ini akan lebih baik," ujar Darjo. Ia menambahkan, tingkat kelulusan pada tiap tahunnya terus meningkat. Di tahun 2014 rata-rata nilai kelulusan di Aceh adalah 5,6 meningkat menjadi 6,5 di tahun 2015. "Saya berkeyakinan tahun ini lebih baik dan pastinya lebih meningkat lagi dari tahun kemarin." (Rill)
loading...
Post a Comment