Filipina - Furuji Indama orang nomor dua di faksi Abu Sayyaf pimpinan Isnilon Hapilon diklaim telah dibunuh pasukan Filipina dalam operasi militer di Basilan. Tewasnya Indama menambah jumlah bandit Abu Sayyaf yang tewas menjadi 25 orang.
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Filipina, Voltaire Gazmin, Selasa (12/4/2016) di Pangkalan Udara Villiamor. Gazmin membenarkan bahwa Indama di antara 25 bandit Abu Sayyaf yang tewas dalam operasi militer Filipina di Basilan yang dimulai sejak Sabtu pekan lalu.
Operasi militer Filipina digencarkan setelah marak penculikan warga asing oleh faksi-faksi Abu Sayyaf, termasuk 10 warga negara Indonesia (WNI) yang hingga hari ini belum dibebaskan.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, memastikan 10 WNI tidak berada di lokasi baku tembak militer Filipina dan kelompok Abu Sayyaf. “Ke-10 WNI dalam kondisi baik,” kata Menlu Retno, kemarin.
“Dua puluh lima termasuk Furuji,” kata Gazmin, ketika ditanya update pada jumlah korban jiwa di pihak Abu Sayyaf, seperti dikutip GMA.
Namun, juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), Brigadir Jenderal Restituto Padilla, mengklarifikasi bahwa Indama tidak ada di antara mereka yang tewas dalam bentrokan di Basilan. Dia juga mengklarifikasi bahwa korban tewas di kubu Abu Sayyaf totalnya hanya 24 orang bukan 25.
Indama telah digambarkan sebagai "target bernilai tinggi". Dia bahkan dikenal sebagai “orang nomor dua” di faksi Abu Sayyaf pimpinan Isnilon Hapilon.
Pada hari Sabtu, militer Filipina kehilangan 18 tentaranya ketika disergap para militan Abu Sayyaf di Kota Tipo-Tipo, Basilan. Pada hari itu, lima militan Abu Sayyaf tewas.
Jumlah korban tewas dari kubu Abu Sayyaf terus meningkat setelah operasi militer Filipina dilanjutkan pada hari Minggu dan Senin.(Sindonews.com)
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Filipina, Voltaire Gazmin, Selasa (12/4/2016) di Pangkalan Udara Villiamor. Gazmin membenarkan bahwa Indama di antara 25 bandit Abu Sayyaf yang tewas dalam operasi militer Filipina di Basilan yang dimulai sejak Sabtu pekan lalu.
Operasi militer Filipina digencarkan setelah marak penculikan warga asing oleh faksi-faksi Abu Sayyaf, termasuk 10 warga negara Indonesia (WNI) yang hingga hari ini belum dibebaskan.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, memastikan 10 WNI tidak berada di lokasi baku tembak militer Filipina dan kelompok Abu Sayyaf. “Ke-10 WNI dalam kondisi baik,” kata Menlu Retno, kemarin.
“Dua puluh lima termasuk Furuji,” kata Gazmin, ketika ditanya update pada jumlah korban jiwa di pihak Abu Sayyaf, seperti dikutip GMA.
Namun, juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), Brigadir Jenderal Restituto Padilla, mengklarifikasi bahwa Indama tidak ada di antara mereka yang tewas dalam bentrokan di Basilan. Dia juga mengklarifikasi bahwa korban tewas di kubu Abu Sayyaf totalnya hanya 24 orang bukan 25.
Indama telah digambarkan sebagai "target bernilai tinggi". Dia bahkan dikenal sebagai “orang nomor dua” di faksi Abu Sayyaf pimpinan Isnilon Hapilon.
Pada hari Sabtu, militer Filipina kehilangan 18 tentaranya ketika disergap para militan Abu Sayyaf di Kota Tipo-Tipo, Basilan. Pada hari itu, lima militan Abu Sayyaf tewas.
Jumlah korban tewas dari kubu Abu Sayyaf terus meningkat setelah operasi militer Filipina dilanjutkan pada hari Minggu dan Senin.(Sindonews.com)
loading...
Post a Comment