Sport - Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, mengklaim Jorge Lorenzo sudah tidak nyaman berada di Movistar Yamaha. Namun, pebalap asal Italia itu mengaku akan terkejut jika Lorenzo memutuskan hengkang ke Ducati.
Rumor kepergian Lorenzo ke Ducati semakin memanas dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan direktur pelaksana Movistar Yamaha, Lin Jarvis, mengatakan pihaknya sudah pasrah jika Lorenzo memutuskan hengkang ke Ducati.
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Dovizioso mengaku terkejut jika Lorenzo pindah ke Ducati. Tapi mantan pebalap Repsol Honda itu bisa memahami keputusan Lorenzo jika pada akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Yamaha.
"Jika Lorenzo benar-benar datang, saya bisa katakan saya akan terkejut. Tapi, dari luar terlihat situasinya panas di Yamaha. Sulit bagi pebalap untuk menghadapinya, terutama jika Anda juara dunia," ujar Dovizioso.
Lorenzo sudah mendapatkan tawaran perpanjangan kontrak hingga 2018 dari Yamaha, namun hingga kini belum mengambil keputusan. Sementara rekan setim sekaligus rival Lorenzo, Valentino Rossi, langsung melakukan penandatanganan kontrak sebelum GP Qatar, 20 Maret lalu.
Dovizioso sendiri hampir meninggalkan Ducati akhir musim lalu setelah mendapat tawaran dari Suzuki. Namun, pebalap 30 tahun itu menolak tawaran Suzuki dan memilih menghabiskan kontraknya bersama Ducati.
Dovizioso yang baru mengoleksi satu kemenangan MotoGP sepanjang kariernya di GP Inggris 2009, bisa menerima jika Ducati memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya akhir musim ini.
"Apapun keputusan Ducati saya bisa menerimanya. Orang-orang di Ducati tahu apa yang terjadi dalam empat tahun terakhir. Jika mereka memilih saya bertahan, itu karena cara saya bekerja. Jika mereka tidak mempertahankan saya, itu tidak masalah," ujar Dovizioso.
Dovizioso terbilang tidak beruntung di awal musim 2016. Setelah finis di posisi kedua pada balapan GP Qatar, Dovizioso gagal finis di dua seri berikutnya. Pada GP Argentina Dovizioso ditabrak rekan setimnya di Ducati, Andrea Iannone, dan di GP Austin gagal finis setelah ditabrak Dani Pedrosa. (CNN Indonesia)
Rumor kepergian Lorenzo ke Ducati semakin memanas dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan direktur pelaksana Movistar Yamaha, Lin Jarvis, mengatakan pihaknya sudah pasrah jika Lorenzo memutuskan hengkang ke Ducati.
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Dovizioso mengaku terkejut jika Lorenzo pindah ke Ducati. Tapi mantan pebalap Repsol Honda itu bisa memahami keputusan Lorenzo jika pada akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Yamaha.
"Jika Lorenzo benar-benar datang, saya bisa katakan saya akan terkejut. Tapi, dari luar terlihat situasinya panas di Yamaha. Sulit bagi pebalap untuk menghadapinya, terutama jika Anda juara dunia," ujar Dovizioso.
Lorenzo sudah mendapatkan tawaran perpanjangan kontrak hingga 2018 dari Yamaha, namun hingga kini belum mengambil keputusan. Sementara rekan setim sekaligus rival Lorenzo, Valentino Rossi, langsung melakukan penandatanganan kontrak sebelum GP Qatar, 20 Maret lalu.
Dovizioso sendiri hampir meninggalkan Ducati akhir musim lalu setelah mendapat tawaran dari Suzuki. Namun, pebalap 30 tahun itu menolak tawaran Suzuki dan memilih menghabiskan kontraknya bersama Ducati.
Dovizioso yang baru mengoleksi satu kemenangan MotoGP sepanjang kariernya di GP Inggris 2009, bisa menerima jika Ducati memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya akhir musim ini.
"Apapun keputusan Ducati saya bisa menerimanya. Orang-orang di Ducati tahu apa yang terjadi dalam empat tahun terakhir. Jika mereka memilih saya bertahan, itu karena cara saya bekerja. Jika mereka tidak mempertahankan saya, itu tidak masalah," ujar Dovizioso.
Dovizioso terbilang tidak beruntung di awal musim 2016. Setelah finis di posisi kedua pada balapan GP Qatar, Dovizioso gagal finis di dua seri berikutnya. Pada GP Argentina Dovizioso ditabrak rekan setimnya di Ducati, Andrea Iannone, dan di GP Austin gagal finis setelah ditabrak Dani Pedrosa. (CNN Indonesia)
loading...
Post a Comment