Poso - Aparat gabungan TNI dan Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Seorang di antara kelompok bernama Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu ditemukan tewas setelah kontak tembak dengan aparat di wilayah pegunungan Napu, Kabupaten Poso, Selasa, 1 Maret 2016.
Seorang prajurit TNI juga dilaporkan terluka dalam kontak senjata dengan komplotan pimpinan Santoso alias Abu Wardah itu. Tentara yang terluka itu adalah Prajurit Satu Rizky. Dia terkena serpihan peluru di jari manis dan telapak tangan kanan. Pratu Rizky kini sedang dirawat di Rumah Sakit Wirabuana Palu setelah dievakuasi dari pegunungan Napu, Kabupaten Poso.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Besar Polisi Hari Suprapto, membenarkan seorang anggota pasukan Operasi Tinombala 2016 itu tertembak dan kini sedang dirawat. “Iya, beliau sekarang sedang menjalani perawatan,” katanya, Rabu pagi, 2 Maret 2016.
Pratu Rezky terkena serpihan peluru saat bersama kesatuannya dari Naggala 1 yang berjumlah lima orang melakukan penyerbuan terhadap sekira 30 orang anggota kelompok Santoso. Karena jumlah yang tidak seimbang itulah Pratu Rezky terkena tembakan.
Seusai baku tembak, pasukan berhasil menemukan sejumlah barang bukti baru, antara lain, satu karung beras, satu jerigen ukuran lima liter berisi beras, dua buah bom lontong yang terbuat dari pipa paralon, 32 butir peluru aktif kaliber 45 milimeter, dua buah rompi chesrik, satu pasang pakaian loreng camo, dan korek api Zipo.(VIVA)
Seorang prajurit TNI juga dilaporkan terluka dalam kontak senjata dengan komplotan pimpinan Santoso alias Abu Wardah itu. Tentara yang terluka itu adalah Prajurit Satu Rizky. Dia terkena serpihan peluru di jari manis dan telapak tangan kanan. Pratu Rizky kini sedang dirawat di Rumah Sakit Wirabuana Palu setelah dievakuasi dari pegunungan Napu, Kabupaten Poso.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Besar Polisi Hari Suprapto, membenarkan seorang anggota pasukan Operasi Tinombala 2016 itu tertembak dan kini sedang dirawat. “Iya, beliau sekarang sedang menjalani perawatan,” katanya, Rabu pagi, 2 Maret 2016.
Pratu Rezky terkena serpihan peluru saat bersama kesatuannya dari Naggala 1 yang berjumlah lima orang melakukan penyerbuan terhadap sekira 30 orang anggota kelompok Santoso. Karena jumlah yang tidak seimbang itulah Pratu Rezky terkena tembakan.
Seusai baku tembak, pasukan berhasil menemukan sejumlah barang bukti baru, antara lain, satu karung beras, satu jerigen ukuran lima liter berisi beras, dua buah bom lontong yang terbuat dari pipa paralon, 32 butir peluru aktif kaliber 45 milimeter, dua buah rompi chesrik, satu pasang pakaian loreng camo, dan korek api Zipo.(VIVA)
loading...
Post a Comment