Ilustrasi |
Aceh Timur - Tiga pekerja bangunan pembuatan gedung Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di Gampong Seunebok Bayu, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, dilaporkan diculik kelompok sipil bersenjata api, Minggu (27/12) pukul 14.00 WIB.
Polisi menyebut pelaku penculikan itu kelompok bersenjata yang dipimpin Nurdin bin Ismail alias Din Minimi.
"Benar telah terjadi penculikan, penganiayaan, disertai pemerasan oleh kelompok Din Minimi terhadap tiga orang pekerja pembangunan Poskesdes di Gampong Seunebok Bayu," kata Kapolres Aceh Timur AKBP Hendri Budiman SH SIK MH, yang dikonfrimasi Serambinews.com melalui Kasat Reskrim AKP Budi Nasuha Waruwu SH, Senin (28/12/2015) dinihari.
Ketiga pekerja bangunan yang diculik tersebut adalah, M Tadar (28), dan Murtala (28) keduanya warga Gampong Matang Rayeuk, Kecamatan Idi Timur, serta Basri (30) warga Gampong Bagok, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur.
"Sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu malam Murtala dan Basri dilepaskan. Sedangkan M Tadar masih ditahan dengan alasan untuk meminta uang tebusan dari Azhar alias Maop selaku rekanan pelaksana proyek tersebut," ungkap Kasat Reskrim AKP Budi Nasuha.
Polisi menyebut pelaku penculikan itu kelompok bersenjata yang dipimpin Nurdin bin Ismail alias Din Minimi.
"Benar telah terjadi penculikan, penganiayaan, disertai pemerasan oleh kelompok Din Minimi terhadap tiga orang pekerja pembangunan Poskesdes di Gampong Seunebok Bayu," kata Kapolres Aceh Timur AKBP Hendri Budiman SH SIK MH, yang dikonfrimasi Serambinews.com melalui Kasat Reskrim AKP Budi Nasuha Waruwu SH, Senin (28/12/2015) dinihari.
Ketiga pekerja bangunan yang diculik tersebut adalah, M Tadar (28), dan Murtala (28) keduanya warga Gampong Matang Rayeuk, Kecamatan Idi Timur, serta Basri (30) warga Gampong Bagok, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur.
"Sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu malam Murtala dan Basri dilepaskan. Sedangkan M Tadar masih ditahan dengan alasan untuk meminta uang tebusan dari Azhar alias Maop selaku rekanan pelaksana proyek tersebut," ungkap Kasat Reskrim AKP Budi Nasuha.
Serambinews.com
loading...
Post a Comment