Aceh Utara - M Dinur (14) siswa SMP Kuta Makmur, Aceh Utara ditemukan di sebuah sumur dalam kebun Desa Alue Rambe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Minggu (6/12/2015) pagi.
Selanjutnya, jenazah tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Cut Mutia. Kuat dugaan kalau korban dibunuh. "Benar adanya penemuan mayat tersebut," ujar Kapolsek Kuta Makmur, Iptu Sarimin.
Selanjutnya, jenazah tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Cut Mutia. Kuat dugaan kalau korban dibunuh. "Benar adanya penemuan mayat tersebut," ujar Kapolsek Kuta Makmur, Iptu Sarimin.
Mahli (16), pelaku pembunuh M Dinur (14) warga Alue Rambe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Minggu (6/12/2015) ditangkap warga di sebuah rumah di Desa Blang Talon.
Dari pengakuan Mahli, ia nekat membunuh M Dinur Sabtu sore sekitar pukul 17.00 WIB. Dia bersama korban hendak pergi ke tempat pembuatan parang.
Mereka membawa sebuah besi bulat untuk dijadikan parang. Namun sampai di kebun milik Mahli, mereka pun berhenti dengan maksud ingin melihat buah pinang.
Dalam pembicaraan mereka berdua, pelaku meminta melihat memori yang ada di handphone M Dinur. Memori tersebut milik Mahli yang dijual ke M Dinur.
“Dari 20 ribu rupiah saya jual beberapa hari lalu, yang baru dibayar hanya 10 ribu rupiah. Sehingga kala itu saya pun minta hp dia untuk melihat apa sisi di dalam memori tersebut,” ujarnya.
Namun ternyata Mahli tidak bisa membuka handphone M Dinur, karena menggunakan pasword. Lalu Mahli meminta nomor pasword, tapi tidak diberikan oleh M Dinur.
Karena marah, Mahli langsung lompat ke arah M Dinur dan mencekik selama beberapa detik.
“Setelah dicekik, saya lihat dia sudah tidak bergerak lagi. Karena takut, maka langsung saya seret sekitar 20 meter dan membuang ke dalam sumur. Selanjutnya saya juga melempar sandal M Dinur dan besi yang kami bawa ke sumur,” ulasnya.
Selanjutnya dia pun langsung pulang dengan membawa handphone M Dinur.
Pada Minggu (6/12/2015) pagi, jenazah korban ditemukan. Beberapa jam kemudian, warga pun berhasil menangkap tersangka Mahli di sebuah rumah kawasan Desa Blang Talon kecamatan setempat.
Dari pengakuan Mahli, ia nekat membunuh M Dinur Sabtu sore sekitar pukul 17.00 WIB. Dia bersama korban hendak pergi ke tempat pembuatan parang.
Mereka membawa sebuah besi bulat untuk dijadikan parang. Namun sampai di kebun milik Mahli, mereka pun berhenti dengan maksud ingin melihat buah pinang.
Dalam pembicaraan mereka berdua, pelaku meminta melihat memori yang ada di handphone M Dinur. Memori tersebut milik Mahli yang dijual ke M Dinur.
“Dari 20 ribu rupiah saya jual beberapa hari lalu, yang baru dibayar hanya 10 ribu rupiah. Sehingga kala itu saya pun minta hp dia untuk melihat apa sisi di dalam memori tersebut,” ujarnya.
Namun ternyata Mahli tidak bisa membuka handphone M Dinur, karena menggunakan pasword. Lalu Mahli meminta nomor pasword, tapi tidak diberikan oleh M Dinur.
Karena marah, Mahli langsung lompat ke arah M Dinur dan mencekik selama beberapa detik.
“Setelah dicekik, saya lihat dia sudah tidak bergerak lagi. Karena takut, maka langsung saya seret sekitar 20 meter dan membuang ke dalam sumur. Selanjutnya saya juga melempar sandal M Dinur dan besi yang kami bawa ke sumur,” ulasnya.
Selanjutnya dia pun langsung pulang dengan membawa handphone M Dinur.
Pada Minggu (6/12/2015) pagi, jenazah korban ditemukan. Beberapa jam kemudian, warga pun berhasil menangkap tersangka Mahli di sebuah rumah kawasan Desa Blang Talon kecamatan setempat.
Srambinews.com
loading...
Post a Comment