![]() |
Tina menangis saat kedatangan jasad Irwan Shadily (26), di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP), Sekupang, Batam, Kepulauan Riau |
Batam - Seorang tahanan Sagulung'>Polsek Sagulung, Batam, ditemukan tewas di sel tahanan, Minggu (12/4). Tewasnya tahanan bernama Irwan Suhadi (26) itu justru tidak diketahui oleh petugas.
Kematian Irwan justru terungkap saat istrinya membesuk. Sang suami tak kunjung keluar sehingga petugas jaga kemudian mendatangi selnya. Petugas baru kaget karena Irwan sudah tewas di selnya.
Tentu saja kematian Irwan membuat istrinya, Tina (23), histeris. Apalagi saat itu, ia sedang menggendong putri kecil bernama Sita yang merupakan anak satu-satunya.
Wanita ini tak henti mengeluarkan airmatanya. Padahal, Irwan belum lama disel. Sang suami berpamitan dari rumah, Sabtu (11/4/2015) sekitar pukul 15.00 WIB (11/4) dan saat itu masih dalam kondisi sehat.
Malam harinya, Tina mendapat kabar dari polisi bahwa suaminya tertangkap sehingga ia kemudian mendatangi Sagulung'>Polsek Sagulung, Minggu pagi. Namun, begitu sampai di kantor Polsek, sekitar pukul 08.00 WIB, ternyata suaminya sudah jadi mayat.
Menurut informasi, Irwan ditangkap karena perncurian sepeda motor di Jalan Malaigor, kavling Lama, Sagulung.
Mengenakan kaos bercorak hitam putih, Tina terus ditemani oleh kerabat dari Ikatan keluarga besar Sumatera Selatan (IKBSS). Mayat yang tiba sekitar pukul 10.00 WIB di kamar jenzah RSBP, belum dapat dilanjutkan dengan otopsi hari itu juga.
Pasalnya, dokter kepolisian (Dokpol) Polda Kepri Kompol Faizal belum bisa melakukan otopsi sehingga rencananya baru bisa dilakukan Senin hari ini.
Tina juga baru diizinkan untuk melihat jasad suaminya setelah dua jam berada di kamar mayat. Didampingi kerabat dekat dan rekan IKKBS, suasana pecah dengan tangis histeris ibu muda itu.
"Kenapa bisa gini, Bang? Kemarin malam saya tanya ke Bapak (polisi) itu, di Polsek Abang tak apa-apa. Kenapa sekarang jadi mayat?" ungkapnya.
Tina menyebutkan, selama hidup dengannya, korban juga tak memiliki riwayat penyakit. Sembari duduk memangku Sita, Tina terus mengulang kata-katanya tersebut. Tina mengaku kaget, apalagi jasad Irwan mengalami luka di bagian kepala.
Namun, Kapolsek Sagulung AKP Tumpak Manihuruk berdalih, luka itu sudah ada saat dibawa ke Polsek.
"Itu luka bisa saja pas dia jatuh dari motor. Saat dibawa ke Polsek, luka itu sudah ada," ujar Tumpak saat ditemui di kamar jenazah. Beberapa luka di kepala, menurut Tumpak, lantaran korban terjatuh dari motor. "Tunggu hasil otopsi ya," tambahnya lagi
Tina menceritakan, sebenarnya, Sabtu malam itu ia sudah mendatangi Sagulung'>Polsek Sagulung, namun belum dibolehkan oleh polisi yang jaga malam untuk melihat suaminya.
Kemudian, Minggu pagi kembali mendatangi Sagulung'>Polsek Sagulung. "Saya tak boleh lihat dia tadi malam oleh anggota polisi. Dia tidak ada sakit apa-apa," katanya.
Informasi yang didapat, diduga Irwan diduga pelaku pencurian sepeda motor. Irwan diantar warga setelah jatuh mengendarai sepeda motor yang bukan miliknya.
Warga mencurigai Irwan mencuri sepeda motor karena memiliki kunci T saat menyalakan sepeda motor. Irwan juga tidak bisa membuktikan dokumen sepeda motor Yamaha Mio warna hijau, Nopol BP 5860 ES.
Saat jatuh dari motor, Irwan sempat dibawa ke rumah salah satu dokter tidak jauh dari dia jatuh. Setelah sadar dia ngamuk-ngamuk dan minta sepeda motornya. Warga kemudian membawanya ke kantor polisi.
Kematian Irwan justru terungkap saat istrinya membesuk. Sang suami tak kunjung keluar sehingga petugas jaga kemudian mendatangi selnya. Petugas baru kaget karena Irwan sudah tewas di selnya.
Tentu saja kematian Irwan membuat istrinya, Tina (23), histeris. Apalagi saat itu, ia sedang menggendong putri kecil bernama Sita yang merupakan anak satu-satunya.
Wanita ini tak henti mengeluarkan airmatanya. Padahal, Irwan belum lama disel. Sang suami berpamitan dari rumah, Sabtu (11/4/2015) sekitar pukul 15.00 WIB (11/4) dan saat itu masih dalam kondisi sehat.
Malam harinya, Tina mendapat kabar dari polisi bahwa suaminya tertangkap sehingga ia kemudian mendatangi Sagulung'>Polsek Sagulung, Minggu pagi. Namun, begitu sampai di kantor Polsek, sekitar pukul 08.00 WIB, ternyata suaminya sudah jadi mayat.
Menurut informasi, Irwan ditangkap karena perncurian sepeda motor di Jalan Malaigor, kavling Lama, Sagulung.
Mengenakan kaos bercorak hitam putih, Tina terus ditemani oleh kerabat dari Ikatan keluarga besar Sumatera Selatan (IKBSS). Mayat yang tiba sekitar pukul 10.00 WIB di kamar jenzah RSBP, belum dapat dilanjutkan dengan otopsi hari itu juga.
Pasalnya, dokter kepolisian (Dokpol) Polda Kepri Kompol Faizal belum bisa melakukan otopsi sehingga rencananya baru bisa dilakukan Senin hari ini.
Tina juga baru diizinkan untuk melihat jasad suaminya setelah dua jam berada di kamar mayat. Didampingi kerabat dekat dan rekan IKKBS, suasana pecah dengan tangis histeris ibu muda itu.
"Kenapa bisa gini, Bang? Kemarin malam saya tanya ke Bapak (polisi) itu, di Polsek Abang tak apa-apa. Kenapa sekarang jadi mayat?" ungkapnya.
Tina menyebutkan, selama hidup dengannya, korban juga tak memiliki riwayat penyakit. Sembari duduk memangku Sita, Tina terus mengulang kata-katanya tersebut. Tina mengaku kaget, apalagi jasad Irwan mengalami luka di bagian kepala.
Namun, Kapolsek Sagulung AKP Tumpak Manihuruk berdalih, luka itu sudah ada saat dibawa ke Polsek.
"Itu luka bisa saja pas dia jatuh dari motor. Saat dibawa ke Polsek, luka itu sudah ada," ujar Tumpak saat ditemui di kamar jenazah. Beberapa luka di kepala, menurut Tumpak, lantaran korban terjatuh dari motor. "Tunggu hasil otopsi ya," tambahnya lagi
Tina menceritakan, sebenarnya, Sabtu malam itu ia sudah mendatangi Sagulung'>Polsek Sagulung, namun belum dibolehkan oleh polisi yang jaga malam untuk melihat suaminya.
Kemudian, Minggu pagi kembali mendatangi Sagulung'>Polsek Sagulung. "Saya tak boleh lihat dia tadi malam oleh anggota polisi. Dia tidak ada sakit apa-apa," katanya.
Informasi yang didapat, diduga Irwan diduga pelaku pencurian sepeda motor. Irwan diantar warga setelah jatuh mengendarai sepeda motor yang bukan miliknya.
Warga mencurigai Irwan mencuri sepeda motor karena memiliki kunci T saat menyalakan sepeda motor. Irwan juga tidak bisa membuktikan dokumen sepeda motor Yamaha Mio warna hijau, Nopol BP 5860 ES.
Saat jatuh dari motor, Irwan sempat dibawa ke rumah salah satu dokter tidak jauh dari dia jatuh. Setelah sadar dia ngamuk-ngamuk dan minta sepeda motornya. Warga kemudian membawanya ke kantor polisi.
Baca selanjutnya
loading...
Post a Comment